Manusia dan makhluk
hidup lain tidak dapat lepas dari air. Air memang diperlukan bagi kehidupan
kita. Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian,
industri, dan tidak terkecuali untuk pusat pembangkit listrik. Untungnya, air
senantiasa tersedia di bumi. Oleh karena itu, manusia seharusnya senantiasa
bersyukur kepada Tuhan pencipta alam. Mengapa air selalu tersedia di Bumi? Hal
ini karena air mengalami daur (siklus).
1.
Daur
Air
Daur air merupakan
sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan
kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi
(pengendapan), dan kondensasi (pengembunan). Perhatikan skema proses daur air
di bawah ini!
Air di laut, sungai,
dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan
uap air ke udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap
air naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi
menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut
presipitasi (pengendapan). Jika
suhunya turun, uap air akan berubah
menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut
kondensasi (pengembunan). Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan.
Air hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah
atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah.
Selanjutnya, air tanah
akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai.
Air hujan juga ada yang jatuh ke perairan, misalnya sungai atau danau. Kondisi
ini akan menambah jumlah air ditempat tersebut. Air di
sungai akan mengalir ke laut. Di lain pihak sebagian air di sungai dapat
menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari
air laut dan tumbuhan. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam daur
air. Dari sini dapat disimpulkan bahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung
tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah.
Secara
sederhana daur air dapat digambarkan seperti di samping ini. Akhir-akhir ini
kekeringan terjadi di mana-mana. Padahal secara teori, air tidak akan pernah
habis. Apakah faktor yang memengaruhinya?
2.
Kegiatan
Manusia yang Memengaruhi Daur Air
Proses daur air
menyebabkan air bergerak meninggalkan tanah ke udara. Selanjutnya, air turun
lagi ke tanah. Nah, air yang turun ke tanah ini ada yang mengalir di permukaan
tanah dan masuk sungai. Aliran air di sungai ini akan terkumpul kembali di
laut. Ada juga air yang tergenang membentuk danau. Air yang turun ke tanah ada
yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah
serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan
(sumber air).
Air cadangan akan
selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah peresapan air
biasa terdapat di hutan-hutan. Tetumbuhan hutan mampu memperkokoh struktur
tanah. Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut, tetapi akan teresap dan tersimpan
di dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan
lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan. Air yang meresap akan diserap
oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air dan akar di dalam tanah menyebabkan struktur
tanah menjadi kokoh dan tidak mudah longsor. Nah, menyimak uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa keberadaan hutan sangat penting. Hutan berperan dalam
penyimpanan air. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga kelestarian
hutan. Saat ini telah banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar. Selain
penebangan, hutan dapat rusak akibat pembakaran. Biasanya hutan ditebang atau
dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian,
perumahan, atau industri. Kegiatan-kegiatan ini dapat mengurangi kemampuan tanah
dalam menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan terjadi banjir dan pada saat
kemarau banyak daerah mengalami kekeringan.
Di perkotaan hingga di
pedesaan kini marak pembangunan jalan yang menggunakan aspal atau beton.
Penutupan tanah dengan aspal atau beton dapat menghalangi meresapnya air hujan
ke dalam tanah. Akibatnya, pada saat hujan air tidak dapat meresap ke dalam tanah.
Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan.
Nah, apa kira-kira
akibatnya jika daerah peresapan air semakin berkurang? Apabila daerah peresapan
air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini dapat
mengakibatkan sungai-sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan
danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan
ini menyebabkan berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini
tentu mengurangi terjadinya hujan. Apa tindakan kita agar daur air di bumi
berjalan baik?
Mari kita lihat video berikut..
Daftar
Pustaka
Azmiyawati, Choiril; Wigati
Hadi Omegawati dan Rohana Kusumawati. 2008. IPA
Salingtemas 5 untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Sulistyanto, Heri dan Edy
Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk
SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
http://www.youtube.com/watch?v=o7-1IKAmtdY
http://www.youtube.com/watch?v=NdQ1RHarvHA
0 komentar:
Posting Komentar